Sumsum
tulang adalah jaringan spongiosa yang ditemukan pada bagian dalam rongga
tulang. Sumsum tulang yang memiliki fungsi normal kaya akan progenitor atau sel
bakal, yang akan mengalami proliferasi menjadi eritrosit matang, leukosit, dan
trombosit. Transplantasi sumsum tulang adalah suatu proses menggantikan sumsum
tulang yang sakit atau rusak dengan sumsum tulang yang memiliki fungsi normal.
Jenis
Transplantasi Sumsum Tulang
Terdapat dua
jenis transplantasi sumsum tulang yang utama: autolog dan alogenik. Jenis
transplantasi bergantung pada hubungan antara resipien dan donor. Transplantasi
autolog adalah transplantasi dengan mengumpulkan (menanam) sumsum tulang pasien
sendiri, ditempatkan dalam tempat penyimpanan dingin (cryopreserved) dan
diinfuskan kembali kepada pasien setelah pemberian regimen pengobatan tertentu.
Transplantasi alogenik adalah suatu transplantasi sumsum tulang milik orang
lain kepada seorang pasien. Terdapat beberapa jenis transplantasi alogenik, setiap
jenisnya diberi nama sesuai dengan donor. Jenis-jenis tersebut adalah:
singenik—terjadi jika donor dan resipien adalah saudara kembar identik;
berhubungan—donor memiliki hubungan keluarga dengan resipien, biasanya saudara
sekandung; tidak berhubungan—donor tidak memiliki hubungan dengan resipien.
Transplantasi autolog terutama digunakan dalam terapi penyakit, sumsum tulang
pasien yang mengandung sel bakal adekuat dapat mengalami pematangan menjadi
eritrosit, leukosit dan trombosit yang matang. Standar utama transplantasi
alogenik adalah mendapatkan donor yang cocok. Pemeriksaan tipe jaringan pasien
dan calon donor adalah tahap pertama dalam identifikasi apakah pasien
mendapatkan donor yang tepat. Untuk menentukan tipe jaringan seseorang,
sejumlah kecil darah perifer diambil dan antigen permukaan leukosit dianalisis.
Antigen ini membentuk sistem HLA (human leukocyte antigen), yang memegang
peranan dalam surveilens imun dengan mengidentifikasi secara konstan zat-zat
yang berasal dari diri sendiri maupun bukan. Suatu kecocokan yang paling baik
adalah jika antigen pasien dan donor saling cocok. Kesempatan yang baik untuk
mencari donor yang cocok terjadi pada saudara sekandung. Kemungkinan
mencocokkan seseorang dalam populasi umum barnpir mencapai satu banding 20.000.
Jika calon donor telah diidentifikasi dengan tipe HLA, dilakukan MLC (mixed
lymphocyte culture). MLC dilakukan untuk mendapat kepastian lebih jauh antara
pasien dan donor.
Pilihan
terakhir dalam penyediaan donor adalah pencarian donor yang tidak memiliki
hubungan sama sekali. National Bone Marrow Donor Registry Program (NBMDR)
dictirikan pada tahun 1987 untuk tujuan tersebut. Pusat register ini memiliki
lebih dari 600.000 donor sumsum tulang yang tersedia, yang semuanya telah
menjalani penentuan tipe jaringan dan memiliki keinginan untuk mendonorkan
sumsum tulangnya.
Pustaka
Keperawatan
Onkologi






0 komentar:
Posting Komentar