Gizi Ibu
Hamil Dan Menyusui
Saat
memberikan penyuluhan gizi ibu hamil dan menyusui kepada ibu, sebaiknya
ditekankan hal berikut:
2. Dalam
penyusunan hidangan, yang paling penting diperhatikan bukan jumlahnya, tetapi
mutu makanan yang cukup mengandung protein, vitamin, dan zat besi.
3. Tidak
benar bahwa makanan yang bermutu tinggi harganya mahal. Misalnya, tempe atau
ikan asin yang kandungan proteinnya tidak kalah dengan daging, tetapi harganya
jauh lebih murah daripada daging. Kandungan zat besi dan vitamin A pada daun
singkong, genjer, dan kangkung jauh lebih tinggi daripada kol putih.
4. Cara
memasak bahan makanan banyak memengaruhi mutu makanan.
Ketika
memberikan penyuluhan gizi pada calon ibu, sebaiknya bidan:
1.
Mempelajari kebiasaan makan masyarakat di daerah tempatnya bertugas.
2.
Mempelajari bahan makanan setempat yang mudah didapat dan harganya, dari yang
paling murah sampai paling mahal.
3. Mengenal
dan menunjukkan bahan di daerah setempat yang banyak mengandung protein hewani
dan nabati serta vitamin.
4.
Mempelajari cara memasak bahan makanan dan jumlah makanan yang dihidangkan
untuk satu keluarga pada urnurnnya.
5.
Menggunakan strategi penyuluhan demonstrasi sesering mungkin, menunjukkan bahan
makanan yang murah dan bermutu yang terdapat di daerah setempat. Dengan alat
pengukur yang lazim digunakan, tunjukkan berapa jumlah bahan makanan yang
diperlukan untuk seorang ibu hamil atau satu keluarga. Lakukan juga demonstrasi
cara memasak sayuran dan kacang hijau agar vitamin tidak banyak yang terbuang.
6. Tidak
menganjurkan untuk mengonsumsi makanan yang tidak mungkin diperoleh keluarga
karena tidak mampu atau tidak ada di daerah setempat.
7. Menjelaskan
bahwa susu merupakan minuman yang sangatbermanfaatbagi ibu hamil. Usahakan
mengonsumsi susu sapi atau kambing (domba) yang terdapat di daerah setempat.
Anjurkan untuk memanfaatkan halaman guna menanam tanaman yang bergizi.
Ibu hamil
dan menyusui membutuhkan zat gizi dalam jumlah yang cukup untuk menjamin
pembentukan air susu ibu dan pertumbuhan bayi secara sempurna. Zat gizi selama
hamil dan menyusui dibutuhkan lebih banyak daripada saat tidak hamil. Oleh
karena itu, ibu harus mengonsumsi cukup zat gizi agar dapat menghasilkan air
susu yang mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan bayi.
Jika zat
gizi tersebut tidak terdapat pada makanan ibu dalam jumlah yang cukup, zat
tersebut akan diambil bayi dari tubuh ibu melalui air susu ibu. Jika hal ini
terjadi, dengan sendirinya kesehatan ibu akan terganggu dan tidak dapat pulih
seperti sebelum hamil. Keadaan kurang gizi akan membuat ibu pucat karena
penyakit anemia dan kurus. Penyembuhan luka akibat persalinan dapat terhambat.
Pustaka
Kehamilan
normal Seri asuhan kebidanan Oleh Hj. Saminem, SKM






0 komentar:
Posting Komentar