Cystoid
macular edema (CME)
Edema makula
yang terjadi pasca operasi katarak sering juga dinamakan sebagai Irvine-Gass
syndrome, sesuai dengan nama orang yang melaporkan kasus ini pertarna kalinya
sekitar tahun 1953. Gejala klinis yang dialami pasien adalah pasien merasakan
peningkatan visus pasca operasi katarak tetapi setelah 4 sampai 12 minggu
kemudian terjadi penurunan visus. Pada sebagian besar kasus (90% kasus),
penurunan visus ini berlangsung sementara dimana akan mengalami perbaikan
secant spontan dalam waktu 6 bulan. Angka kejadian CME berkisar antara 15%
sampai 30% dari kasus operasi katarak, dimana akan semakin tinggi jika terdapat
komplikasi intraoperasi. Penurunan visus akibat CME paling sering terjadi
setelah 6 minggu pasca operasi katarak.
Beberapa
komplikasi yang meningkatkan risiko terjadinya CME adalah: inkarserasi iris
pada bibir luka, terjepitnya vitreous anterior pada bibir luka, iregularitas
pupil, IOL yang terjepit oleh iris (pupillary captured), peradangan bilik mata
depan, serta robekan kapsul posterior. Kapsulotomi dengan Nd:YAG juga dapat
menyebabkan CME, sehingga untuk mengurangi risiko tersebut dianjurkan agar
melakukan Nd:YAG paling cepat setelah 6 bulan pasca operasi. Diharapkan setelah
6 bulan pasca operasi, peradangan pada bilik mata depan sudah tenang dan kapsul
posterior lensa juga lebih mudah dilakukan laser Nd:YAG, yaitu cukup dengan
jumlah tembakan dan energi laser yang minimal.
Diagnosis
kasus CME bisa secara klinis dengan melihat gambaran makula atau dengan pemeriksaan
FFA (Fluorescein fundus angiography) dimana pada gambaran klasik akan terlihat
bayangan flourescein seperti sarang lebah (honey-comb atau petaloid pattern).
Pustaka
Transisi
Menuju Fakoemulsifikasi Oleh Istiantoro Soekardi






0 komentar:
Posting Komentar