Pelajaran
Biologi
Bioteknologi
merupakan aplikasi untuk bidang industri yang dibuat dalam teknik dan instrumen
dari penelitian biologis yang bertujuan untuk meningkatkan kegunaan tumbuhan
dan hewan mikroorganisme untuk penggunaan yang spesifik (Encyclopedia
Britannica, 2006).
Dari
pengertian diatas terdapat beberapa poin penting pada bioteknologi, yaitu :
Aplikasi untuk industri.
Pendayagunaan penelitian biologis untuk
mengembangkan makhluk hidup yang ada.
o Penggunaan
yang spesifik.
Bioteknologi
akan menghasilkan luaran yang disebut GMO ( Genetically Modified Organism )
yang berguna untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Menurut WHO, fungsi
dari GMO adalah sebagai berikut:
Meningkatkan produktivitas pangan
Dengan
adanya GMO maka produksi pangan seperti kecap dan yoghurt bisa berlangsung
terus. Produktivitas pangan bisa berlanjut.
Meningkatkan nilai nutrisi pangan
GMO dapat
meningkatkan nilai nutrisi pangan Lactobacillus acidophilus karena mampu
menambahkan nutrisi pada pangan yang dijadikan substrat hidupnya. Mikroba non
pathogen antara lain Lactobacillus bulgaricus, Streptococcus thermophillus, dan
mikroba yang tergolong probiotik yaitu dan Bifidobacterium mampu memproduksi asam
asetat dan beberapa asam amino serta vitamin-vitamin yang diproduksi oleh
mikroba, dan merupakan prekursor pembentukan hemoglobin Asam asetat dan
beberapa asam amino serta vitamin-vitamin yang diproduksi oleh mikroba, adalah
merupakan precursor pembentukan hemoglobin (Adriani, diakses tanggal 16 Mei
2010).
Meningkatkan kesehatan manusia
(konsumen)
Meningkatnya
nilai nutrisi pada makanan/minuman, dapat meningkatkan kesehatan konsumennya.
Seperti yang telah djelaskan pada poin sebelumnya bahwa dengan GMO nutrisi
pangan bisa meningkat sehingga kesehatan konsumen bisa meningkat.
Mengurangi penggunaan bahan kimia pada
pertanian
Dengan
adanya GMO , produsen dapat beralih dari zat kimia dalam produksinya. Dengan
itu , efek dari zat kimia juga dapat dikurangi.
Meningkatkan pendapatan petani
GMO bisa
menumbuhkan potensi untuk berdirinya industri yang menggunakan GMO. Dengan
berdirinya industri-industri tersebut maka bahan segar pertanian dibutuhkan.
Dibandingkan bila bahan segar tersebut dijual biasa saja (dijual segar) dengan
dijual untuk industri tersebut maka keuntungan petani akan lebih besar bila
bahan segar tersebut dijual untuk industri yang menggunakan GMO. Dengan
demikian secara tidak langsung GMO berperan dalam meningkatkan pendapatan
petani.
Mempertahankan keberlangsungan dan
ketahanan pangan.
GMO
(Genetically Modified Organisms) sebagai contoh adalah bakteri Lactobacillus
bulgaricus bisa melakukan proses metabolisme secara terus menerus tanpa lelah.
Hal tersebut bisa menjadi keuntungan bagi produsen dimana produsen bisa
melakukan proses produksi pangan tanpa berhenti. Dengan adanya proses produksi
yang bisa terus menerus maka keberlangsungan pangan bisa terjamin. Contoh
lainnya adalah penggunaan bakteri yang telah direkayasa dengan jalan rekombinan
DNA. DNA virus berisi zat pestisida alami disisipkan pada bakteri tertentu,
kemudian bakteri tersebut dibiakkan dalam tanaman padi (misalnya) sehingga padi
tersebut bisa menghasilkan pestisida sendiri. Dengan terjaminnya pangan-pangan
diatas karena peran GMO maka keberlangsungan dan ketahanan pangan bisa terjadi.
2.2
Permasalahan Pertanian di Indonesia dan Peranan Teknologi Pertanian
Permasalahan
pertanian di Indonesia, dikelompokkan menjadi 4 permasalahan menurut penulis.
Berikut adalah permasalahan-permasalahan yang ada:
• Minimnya
Infrastruktur yang ada.
• Kurangnya
pemberdayaan petani.
•
Perkembangan posisi tawar petani yang kecil.
• Hasil
pertanian yang tidak diolah dan langsung dijual.
Indonesia
Expanding Horizons menyatakan beberapa poin yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Fokus
dalam pendapatan para petani; titik berat di padi tidak lagi dapat menjamin
segi pendapatan petani maupun program keamanan pangan;
2.
Peningkatan produktifitas adalah kunci dalam peningkatan pendapatan petani,
oleh karena itu pembangunan ulang riset dan sistem tambahan menjadi sangat
menentukan;
3. Dana
diperlukan, dan dapat diperoleh dari usaha sementara untuk memenuhi kebutuhan
kredit para petani melalui skema kredit yang dibiayai oleh APBN;
4. Pertanian
yang telah memiliki sistem irigasi sangat penting, dan harus dipandang sebagai
aktifitas antar sektor. Pemerintah perlu memastikan integritas infrastruktur
dengan keterlibatan pengguna irigasi secara lebih intensif, dan meningkatkan
efisiensi penggunaan air untuk mencapai panen yang lebih optimal hingga setiap
tetes air;
5. Fokus
dari peran regulasi dari Departemen Pertanian perlu ditata ulang. Kualitas
input yang rendah mempengaruhi produktifitas petani; karantina diperlukan untuk
melindungi kepentingan petani dari penyakit dari luar namun pada saat yang
bersamaan juga tidak membatasi masuknya bahan baku impor; dan standar produk
secara terus menerus ditingkatkan di dalam rantai pembelian oleh sector swasta,
bukan oleh pemerintah.
Solusi
diatas merupakan solusi umum untuk semua permasalahan. Namun untuk permasalahan
yang disebutkan penulis, maka solusinya bisa ditemukann dengan penerapan
teknologi pertanian (untuk poin1, 3 dan 4).
Teknologi
pertanian merupakan teknologi yang digunakan untuk menangani masalah pertanian
baik pada waktu pra panen maupun pasca panen. Pada pra panen bisa digolongkan
penyediaan alat-alat pertanian yang cukup, sedangkan pasca panen berperan dalam
pengolahan dan penanganan hasil-hasil pertanian agar tetap segar dan
kualitasnya tetap terjaga.
Pada
pembahasan kali ini penulis fokus terhadap permasalahan pasca panen dengan
biteknologi. Di era bioteknologi seperti saat ini maka penanganan pasca panen
(Teknologi Pertanian) lebih ditekankan pada penggunaan bioteknologi. Contohnya
adalah tomat yang diperlambat pemasakannya seperti yang ada di Amerika Serikat,
seperti yang dinyatakan oleh WHO. Contoh lainnya yaitu pengalihan produk segar
pertanian menjadi produk lain yang lebih bermutu seperti kedelai hitam menjadi
kecap dengan menggunakan bantuan dari Aspergillus wentii atau susu menjadi
yoghurt dengan bantuan dari Lactobacillus bulgaricus.
2.3
Teknologi Pertanian di Era Bioteknologi
Dengan
berkembangnya bioteknologi, teknologi pertanian makin sering menggunakan
bioteknologi untuk memudahkan konsumennya. Seperti diantaranya adalah produksi
yoghurt sehingga konsumen yang menderita lactose intolerance tidak perlu lagi
meminum lactacid, seperti yang dinyatakan oleh Prayogo pada tahun 2010.
0 komentar:
Posting Komentar