Asal nyeri
persalinan
Pemahaman
kita mengenai faktor fisiologis yang menyebabkan persalinan terasa nyeri kurang
adekuat dan cenderung bertumpu pada berbagai karya reliabel Bonica (1990a).
Nyeri pada
persalinan tanpa komplikasi
Nyeri
persalinan biasanya dikaitkan dengan regangan, tekanan, dan robekan
stuktur-struktur lokal. Walaupun karakteristik yang berbeda dikaitkan dengan
nyeri pada kala persalinan yang berbeda (Moore, 1997), tidak jelas apakah
karakteristik ini ditentukan oleh pengkajian nyeri, oleh status emosional
wanita atau oleh intervensi perawat.
Nyeri pada
persalinan dengan komplikasi
Pada
persalinan yang dimulai tanpa komplikasi, ibu dapat menghadapi nyeri derajat
lain. Nyeri tambahan, mungkin dengan tanda dan gejala lain, dapat menunjukkan komplikasi
yang mengancam kesejahteraan bayi, ibu atau keduanya.
Persalinan
OP
Nyeri
persalinan dengan kepala janin dalam posisi oksipitoposterior (OP) adalah
bagian dari cerita kebidanan. Hal ini karena perawatan wanita bersalin menuntut
semua keterampilan bidan, serta bahkan berarti lebih menuntut ketahanan wanita.
Persalinan OP, atau ‘back labour’ di Amerika Utara, paling sering diakibatkan
oleh malposisi janin, terjadi pada 25% persalinan (Oxorn, 1986: Lowdermilk,
1993). Insiden dipersulit oleh kesulitan mendiagnosis posisi OP pada awal
persalinan dan kemungkinan bersama dengan makin majunya persalinan, kepala
mulai berputar ke anterior.
Insiden
persalinan OP mengandung arti hubungan yang menarik pada metode, pengendalian
nyeri yang paling tepat bagi perawatan wanita bersalin. Analgesia epidural
tidak diragukan lagi paling sesuai bagi wanita dengan persalinan OP, seperti
yang telah penulis pelajari pada 1960-an ketika merawat wanita muda yang tidak
disokong dan ketakutan, yang bayinya terletak posterior. Ketika analgesia
epidural dianjurkan, ia setuju dan kemudian mampu menghargai dan belajar
mengenai bagairnana menjadi ibu. Ketika epidural digunakan dengan tepat untuk
mengontrol nyeri persalinan OP, analgesia ini juga berperan pada terjadinya
malposisi ini. Hal ini telah ditemukan sebagai bagian dari ‘kaskade
intervensi’, keberadaannya disokong oleh studi di Inggris dan Finlandia
(Jouppila, dkk., 1980; Williams, dkk., 1985). Fenomena ini dapat dikaitkan
dengan perubahan neurologis yang diinduksi-epidural yang menyebabkan dasar
panggul berelaksasi dan malposisi kepala janin. Obat oksitosin yang diberikan
untuk mengatasi kelambatan adalah penyebab hipoksia janin, yang bermanifestasi
sebagai gawat janin (Yudkin, 1979: Keirse & Chalmers. 1989). Untuk alasan
ini intervensi untuk mempercepat persalinan menjadi penting sehingga solusi
masalah ini juga dapat menjadi penyebab masalah, dan menyebabkan morbiditas
lebih lanjut.
Obat
simtomatik, mungkin serupa dengan akupunktur, untuk nyeri punggung bawah pada
persalinan adalah suntikan air steril intrakutan atau intradermal (Simkin,
1996). Dahl dan Aames (1991) menemukan bahwa pereda nyeri bertahan selama 79
menit +/- 15 menit dalam studi dengan tiga kelompok kontrol. Penurunan skor VAS
yang siginifikan untuk waktu lebih dari 90 menit ketika dibandingkan dengan
kelompok plasebo secara acak diidentifikasi oleh Ader, dkk. (1990).
Sifat
menantang dari komplikasi persalinan ini terletak pada, pertama, sifat nyeri,
yang ‘tak berkurang’ (El Halta, 1996), yang menyebabkan istirahat yang minimal.
Nyeri konstan diduga diakibatkan oleh tekanan oksiput janin pada sakrum ibu
(Lowdermilk, 1993). Kedua, durasi persalinan, bila kepala berputar ke arah
anterior, akan makin memanjang. Oleh karena durasi dari nyeri terusmenerus ini,
kondisi wanita dapat memburuk dan timbul dehidrasi dan ketosis.
Pearl, dkk.
(1993) menemukan bahwa masalah bagi wanita yang mengalami persalinan OP tidak
berakhir dengan kelahiran. Morbiditas ibu meningkat, dalam bentuk trauma
perineal yang berhubungan dengan kelahiran instrumental dan/atau diameter
presentasi yang besar. Morbiditas neonatal juga lebih tinggi akibat intervensi
instrumen, bermanifestasi dalarh palsi fasia] (Bell) atau palsi Erb.
Berdasarkan data Pearl, dkk.. Symes (1994) menyatakan bahwa tantangan baru
telah muncul bagi para bidan. yang hanya berpengaruh secara tidak langsung pada
nyeri wanita. Hal ini terdiri dari pencegahan malposisi ini oleh bidan dengan
mendorong tindakan ibu yang membantu rotasi bagman terendah janin. lntervensi
ini menggunakan prinsip bahwa punggung janin, lebih berat sehingga cenderung
berputar ke arah anterior bila wanita mengambil posisi bersandar ke depan atau
posisi tangan dan lutut (Sutton & Scott, 1994: El lialta. 1996). Sehingga,
penting untuk menanyakan apakah kerja sama wanita dan bidan dapat mencegah
masalah yang disebabkan atau diperburuk oleh praktisi lain.
Sumber
Pustaka
Nyeri
Persalinan Oleh Rosemary Mander






0 komentar:
Posting Komentar