Ada sebuah tradisi pernikahan yang aneh. Biasanya, orang
menikah setelah ada ketertarikan baik secara fisik maupun perasaan. Namun, beda
dengan kisah yang satu ini. Pernikahan itu terjalin selama tiga dekade.
Anehnya, sang suami sama sekali belum pernah melihat wajah istrinya. Hanya mata
yang bisa dipandang selama hidup bersama. Sepanjang hidupnya, sang istri selalu
mengenakan burka, busana tertutup bagi wanita muslim yang hanya memperlihatkan
area mata. Bahkan, tidur pun mengenakan busana itu.
Selama 30 tahun menjalani pernikahan tanpa melihat wajah
istri ternyata tak mengubur rasa penasaran sang suami. Diam-diam, pria ini
nekat menyingkap cadar di wajah istrinya yang tengah lelap tertidur. Hanya,
jawaban atas rasa penasarannya itu harus dibayar ‘mahal’ dengan gugatan cerai
sang istri, 2008 silam. Sang istri yang sudah berusia 50-an tahun merasa
dikhianati. Ia bulat menghendaki perceraian, meski suami sudah berulang kali
meminta maaf dan berjanji tak mengulangi perbuatannya.
“Setelah sekian tahun, dia (suami) mencoba melanggar
komitmen, ini sudah kesalahan besar,” kata sang istri kepada koran setempat,
Al-Riyadh, seperti dikutip dari laman Daily Mail. Apa yang dilakukan wanita itu
merupakan bentuk kepatuhan terhadap tradisi yang tumbuh subur di kampungnya,
tak jauh dari Khamis Mushayt, wilayah barat daya Arab Saudi. Bukan ajaran
Islam, namun tradisi ini tumbuh subur di sejumlah kawasan terpencil di beberapa
negara Teluk.
Itu pun bukan satu-satunya kasus. Seorang pria bernama Ali
al-Qahtani juga menerima ancaman cerai ketika mencoba membuka cadar istrinya
setelah 10 tahun pernikahan. Beruntung ia dimaafkan setelah berjanji tak akan
mengulangi perbuatannya. Sementara Hassan Al-Atibi mengancam akan menikah lagi
jika istrinya tak bersedia membuka cadar. Bukannya terancam, sang istri malah
mencarikan wanita yang tak menganut tradisi itu untuk dijadikan istri kedua.
Merelakan suaminya poligami agaknya lebih baik daripada menunjukkan wajahnya ke
suami.
Om Rabea al-Gahdaray, 70, salah satu wanita yang menjalani
tradisi ini mengatakan bahwa suami tidak boleh melanggar komitmen yang telah
disepakati sebelum pernikahan. Suami tak boleh mengubah tradisi yang telah
terbangun sejak zaman lelulur mereka. Saat ditanya bagaimana bisa memiliki anak
tanpa mengizinkan suami melihat wajah dan tubuhnya, al-Gahdaray menjawab,
“Pernikahan itu tentang cinta, bukan wajah.







0 komentar:
Posting Komentar