siapa yang
tidak kenal Adam Smith??ini dia biografinya..
Siapa sih
Adam smith ??
Yg blm tau
inilah dia.
John Adam
Smith (lahir di Kirkcaldy, Skotlandia, 5 Juni 1723 – meninggal di Edinburgh,
Skotlandia, 17 Juli 1790 pada umur 67 tahun), adalah seorang filsuf
berkebangsaan
Skotlandia yang menjadi pelopor ilmu ekonomi modern. Karyanya
yang terkenal adalah buku An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth
of Nations (disingkat The Wealth of Nations) adalah buku pertama yang
menggambarkan sejarah perkembangan industri dan perdagangan di Eropa serta
dasar-dasar perkembangan perdagangan bebas dan kapitalisme. Adam Smith adalah
salah satu pelopor sistem ekonomi Kapitalisme. Sistem ekonomi ini muncul pada
abad 18 di Eropa Barat dan pada abad 19 mulai terkenal disana. Kemakmuran
Negara (Wealth of Nations) dan yang lebih kecil pengaruhnya Teori Moral
Sentimen, telah menjadi titik awal untuk segala pertahanan atau kritik atau
bentuk kapitalisme, yang terpenting dalam tulisan Marx dan ekonomi manusia.
Karena kapitalisme laissez-faire seringkali dihubungkan dengan keegoisan tak
terkontrol, ada gerakan baru yang menekankan filosofi moral Smith, dengan fokus
simpati kepada seseorang. Ada beberapa kontroversi tentang keaslian Kemakmuran
Negara Smith; beberapa orang menyangkal hasil kerjanya hanyalah tambahan biasa
kepada kerja pemikir seperti David Hume dan Baron de Montesquieu. Dan, banyak
teori-teori Smith hanya menggambarkan trend sejarah menjauh dari mercantilisme,
menuju perdagangan-bebas, yang telah berkembang selama beberapa dekade, dan
telah memiliki pengaruh yang nyata dalam kebijakan pemerintah. Namun begitu,
buku ini mengorganisasi pemikiran-pemikiran mereka secara luas, dan tetap
menjadi suatu buku yang paling berpengaruh dan penting dalam bidangnya sekarang
ini.
Biografi Adam
Smith
Adam Smith
dikenal luas dengan teori ekonomi ‘”laissez-faire” yang mengumumkan perkumpulan
di abad 18 Eropa. Smith percaya akan hak untuk mempengaruhi kemajuan ekonomi
diri sendiri dengan bebas, tanpa dikendalikan oleh perkumpulan dan/atau negara.
Teori ini sampai pada proto-industrialisasi di Eropa, dan mengubah mayoritas
kawasan Eropa menjadi daerah perdagangan bebas, membuat kemungkinan akan adanya
pengusaha. Dia juga dikenal sebagai “Bapak Ekonomi”.
Pendidikan
adam smith
Pada umur 13,
Smith memasuki Universitas Glasgow, dimana dia belajar filosofi moral
dibawah”si orang yang tidak boleh dilupakan” (sebagaimana Smith memanggilnya)
Francis Hutcheson. Di sini, Smith mengembangkan keinginan kuatnya akan
kebebasan, akal sehat, dan kebebasan berpendapat. Tahun 1740 dia dianugrahi
Snell exhibition dan memasuki Kampus Balliol, Oxford, tetapi seperti William
Robert Scott katakan, “Universitas Oxford dalam masanya memberikan sedikit jika
bantuan manapun yang diberikan apa yang harusnya merupakan kerja seumur
hidupnya,” dan dia meninggalkan universitas itu tahun 1746. Dalam Buku ke V
dari The Wealth of Nations, Smith berkomentar pada instruksi kualitas rendah
dan aktivitas intelektual yang berjumlah sedikit dibandingkan dengan di Skotlandia.
komentarnya ditujukan pada orang-orang yang dianugerahi kekayaan dari
kampus-kampus Oxford dan Cambridge, dimana membuat pemasukan dari para profesor
tidak berdasarkan pada kemampuan mereka untuk menarik murid, dan pada fakta
bahwa orang-orang yang menyaru sebagai men of letters bisa menikmati kehidupan
lebih nyaman dari mentri di Church of England.
Karier di
Edinburgh dan Glasgow
Tahun 1748
Smith memulai menguliahi umum di Edinburgh dibawah bimbingan Lord Kames.
Sebagian dari perkuliahannya menyinggung retorika dan belles-letters, tetapi
nantinya dia akan mengambil subyek dari “kemajuan dari kesejahteraan,” dan
nantinya, di pertengahan atau akhir abad duapuluh, dimana dia pertamakalinya
mengemukakan filosofi ekonomi dari “sistem yang jelas dan sederhana dari
kebebasan alamiah” dimana dia menyatakan hal tersebut ke khalayak dalam buku
karangannya The Wealth of Nations. Pada sekitar tahun 1750 dia bertemu filusuf
David Hume, yang merupakan seniornya terpaut sepuluh tahun. Hubungan dan
kesamaan opini yang dapat ditemukan dalam detil dari tulisan mereka mencakup
sejarah, politik, filosofi, ekonomi, dan agama menandakan bahwa mmereka berdua
memiliki persekutuan intelektual yang dekat dan persahabatan dibanding orang
lain yang mana akan memerankan peran penting selama Pencerahan di
Skotlandia.[1], dia merutinkan The Poker Club dari Edinburgh. Tahun 1751 Smith
ditunjuk sebagai ketua dewan logika di Universitas Glasgow, dipindahkan tahun
1752 ke Dewan filosofi moral Glasgow, pernah ditinggali oleh gurunya yang terkenal,
Francis Hutcheson. Kuliahnya mencakup etika, retorika, jurispundens, politik
ekonomi, dan “polisi dan keuntungan”. Tahun 1759 dia menerbitkan Teori dari
Sentimen Moral, memasukan sebagian kuliahnya di Glasgow. Karya ini, yang
membangun reputasi Smith masa itu, menjelaskan bagaimana komuikasi manusia
bergantung pada simpati antara agen dan penonton (itu, sang individual dan
anggota masyarakat yang lain). Analisanya pada evolusi bahasa kadang-kadang
superfisial, seperti yang ditunjukkan 14 tahun kemudian oleh penelitian yang
lebih dalam pada bahasa primitif oleh Lord Monboddo[2]. dalam karyanya berjudul
Asal Muasal dan Perkembangan Bahasa kapasitas Smith akan pengaruh, persuasif,
atau argumen retorikal, lebih banyak dalam buktinya. Dia mendasarkan penjelasannya
tidak, seperti Lord Shaftesbury ketiga dan Hutcheson lakukan pada “kepentingan
moral”, juga tidak seperti Hume pada utilitarianisme, tetapi berdasarkan atas
simpati. Smith sekarang memulai memberi perhatian lebih pada jurisprudensi dan
ekonomi di dalam kuliahnya dan sedikit pada teorinya tentang moral. Kesan yang
didapatkan sama ke pengembangan ide-idenya pada ekonomi politik dari catatan
kuliahnya oleh seorang mahasiswa sekitar tahun 1763 yang nantinya diedit oleh
Edwin Cannan[3], dan membentuk apa yang Scott, penemu dan penerbitnya,
mendeskripsikannya sebagai “Bagian dari Draft Wealth of Nations”, yang
bertanggal sekitar 1763. Karya Cannan muncul sebagai Kuliah dalam Keadilan,
Polisi, Pajak dan Senjata. Sebuah versi lebih lengkap diterbitkan sebagai
Kuliah dalam Jurispundensi di edisi Glasgow tahun 1976.
Tur Perancis
adam smith
Pada 1762
senat akademik dari Universitas Glasgow bertemu dalam titel Doktor Hukum Smith.
Pada akhir 1763, dia mendapatkan tawaran menggiurkan dari Charles Townshend (yang
dikenalkan ke Smith oleh David Hume), untuk mengajar anak tirinya, Duke of
Buccleuch. Smith akhirnya pensiun dari keprofessorannya dan dari 1764-66
berkelana bersama muridnya, kebanyakan di Perancis, dimana dia datang untuk
menemui pemimpin intelektual seperti Turgor, Jean D’Alembert, Andre Morrelet,
Helvetius dan, khususnya, Frangois Quesnay, kepala dari Sekolah Psiokrat yang
karyanya dihormati oleh Smith sangat tinggi. Dalam perjalanan pulangnyake
Kirkaldy Smith dipilih menjadi anggota Royal Society dari London dan dia
mendedikasikan kebanyakan sepuluh tahun berikutnya pada magnum opusnya, The
Wealth of Nations, yang muncul tahun 1776. Buku tersebut diterima dengan baik
dan membuat sang pengarang terkenal.
Tahun-Tahun
Akhir
Tahun 1778
Smith ditunjuk untuk menduduki pos sebagaikomisioner untuk cukai di Skotlandia
dan hidup bersama ibunya di Edinburgh. Tahun 1783 dia menjadi salah satu
pendiri Royal Society of Edinburgh dan dari tahun 1787 sampai 1789 dia mendaat
posisi kehormatan Lord Rektor Universitas Glasgow. Dia meninggal di edinburgh
pada 17 Juli 1790 karena sakit keras dan dikuburkan di Canogatw Kirkyard.
Eksekutor literatur Smith ialah dua orang teman lama dari akademi dunia
Skotlandia, fisikawan dan kimiawan Joseph Black, dan geolog pionir James Huton.
Smith meninggalakan banyak catatan dan material yang tidak dipublikasikan,
tetapi memberi instruksi untuk menghancurkan apapun yang tidak pantas
dipublikasikan. Dia menyebut History of Astronomy cocok, dan muncul pada tahun
1795, bersama material lain, sebagai Essay on Philoshopical Objects. Pengikut
kontemporer Adam Smith termasuk John Millar
Karakter
Pribadi dan Pandangan-Pandangan Adam smith
Sangat
sedikit yang diketahui tentang Adam Smith selain dari apa yang bisa dideduksi
dari karya-karyanya yang sudah diterbitkan. Semua paper pribadinya sudah
dihancurkan setelah kematiannya. Dia tidak menikah dan sepertinya
mempertahankan hubungan dekat dengan ibunya, dimana dia tinggal setelah pulang
dari Perancis dan mendahului kematian Smith hanya 6 tahun berselang. Kesaksian
kontemporer menjelaskan Smith sebagai eksentrik tetapi intelektual yang
dermawan dan ramah, kepikunan yang komikal, dengan kebiasaan yang berulang
tentang pidato dan memberi senyuman yang “ramah tanpa ekspresi.”[4]
Kesabarannya disebut memiliki nilai penting dalam pekerjaannya sebagai
administrasi Glasgow. Setelah kematiannya ditemukan bahwa sebagian besar
pendapatannya disumbangkan secara rahasia olehnya. Telah terjadi beberapa debat
terhadap pandangan relijius dari Adam Smith. Ayahnya memiliki ketertarikan
besar pada Kekristenan [5] dan merupakan sayap moderat dari gereja Skotlandia
(gereja nasional di Skotlandia sejak 1690). Smith mungkin pergi ke Inggris
untuk meniti karier didalam Gereja Inggris: pernyataan ini kontroversial dan bergantung
pada status eksibisi Snell. Di Oxford, Smith menolak Kristen dan dipercaya
kalau dia pulang ke Skotlandia sebagai Deis. [6]
Ekonom Ronald
Coase, bagaimanpun, telah menantang pandangan kalau Smith merupakan seorang
Deist, menyatakan bahwa, ketika Smith mungkin dihubungkan sebagai “Arsitek
Besar Alam Semesta”, sarjana lain telah “jauh melebih-lebihkan perluasan sampai
dimana Adam Smith telah memasuki sebuah keyakinan dalam sebuah Tuhan Pribadi”.
Dia mendasari analisa ini dari sebuah remark dalam The Wealth of Nations dimana
Smith menulis kalau keingintahuan umat manusia tentang “fenomena luarbiasa dari
alam” seperti “generasi, kehidupan, pertumbuhan dan kematian dari tanaman dan
binatang” telah membuat manusia untuk “memasukkannya dalam akal sehat mereka”.
Coase mencatat observasi Smith dimana: “Takhayul pertama-tama ditujukkan untuk
memenuhi keingintahuan, dengan menghubungkan semua penampakan menakjubkan pada
agensi tentang Tuhan”. Bagaimanapun, kepercayaan ini tidak bertentangan dnegan
Deisme, sebuah sistem kepercayaan yang memegang ide sekptis tentang Tuhan
pribadi.
Karya-karya
adam smith
Tidak lama
sebelum kematiannya Smith menghancurkan nyaris semua manuskrip miliknya. Pada
tahun terakhirnya dia sepertinya telah merencanakan dua keterilmuan besar, satu
dalam teori dan sejarah hukum dan satu dalam ilmu sains dan kesenian. Terbitan
setelah kematiannya Essays on Philoshopical Subjects (1795) mungkin berisi
bagian dari apa yang akan menjadi pembelokan selanjutnya. The Wealth of Nations
menjadi berpengaruh karena telah dengan keras membuat bidang ekonomi dan
perkembangannya kedalam disiplin yang sistematis dan berdiri sendiri. Dalam
dunia barat, masih dibincangkan kalau ini merupakan buku paling berpengaruh
dalam subyek tersebut yang pernah diterbitkan. Ketika buku tersebut menjadi
manifestasi klasik melawan merkantilisme (teori dimana cadangan besar dari
logam mulia merupakan keharusan bagi suksesi ekonomis), muncul di tahun 1776,
ada kesadaran kuat untuk perdagangan bebas baik di Inggris maupun Amerika.
Perasaan baru ini telah dilahirkan dari kesusahan keadaan ekonomi dan
kemiskinan yang diakibatkan oleh Perang kemerdekaan Amerika. Bagaimanapun, pada
saat publikasinya, tidak semua orang lantas yakin pada kelebihan perdagangan
bebas: publik dan parlemen di Inggris masih memakai sistem merkantilisme untuk
beberapa tahun kedepannya. The Wealth of Nations juga menolak pernyataan
Psiokrat dalam pentingnya lahan, malah, Smith percaya bahwa buruh merupakan
proritas tinggi, dan pembagian buruh akan berakibat pada kenaikan signifikan
pada produksi. Smith memakai contoh dengan pembuatan jepitan. Satu pekerja bisa
membuat duapuluh pin sehari. Tapi jika sepuluh orang dibagi menjadi
delapanbelas langkah yang diperlukan membuat sebuah jepitan, mereka bisa
membuat 48.000 jepitan dalam sehari. Nations sangat sukses, dan faktanya, hal
ini mengakibatkan pengosongan sekolah ekonomi yang lebih tua dan ekonom lebih
muda, seperti Thomas Malthus dan David Ricardo, fokus dalam memperbaiki teori
Smith kedalam apa yang akan dikenal sebagai ekonomi klasik. Baik ekonomi modern
dan, secara terpisah, ekonomi Marxisan bergantung sekali pada ekonomi klasik.
Malthus mengembangkan ruminasi Smith dalam overpopulasi, sedangkan Ricardo
percaya pada “hukum besi upah” – dimana ledakan populasi bisa mencegah upah
melewati tingkat yang rasional. Smith memberi solusi pada kenaikan upah dengan
kenaikan produksi, pandangan yang dianggap lebih akurat sekarang ini.
Satu dari
poin utama The Wealth of Nations adalah pasar bebas, ketika penampilannya kacau
dan tidak teratur, sebenarnya dipandu untuk membuat nilai yang benar dan
bermacam barang oleh “tangan-tangan tak terlihat” (sebuah imej yang dipakai
Smith dalam Teory of Moral Sentiments, tetapi pertamakali dipakai dalam esai
miliknya, “Sejarah Astronomy”). Jika sebuah kelangkaan produk terjadi,
misalnya, maka harganya naik, membuat marjin keuntungan yang membuat insentif
bagi yang lain untuk masuk ke produksi tersebut, dan mengatasi kelangkaan. Jika
terlalu banyak produsen yang msauk ke pasar, kompetisi yang meningkat diantara
para manufaktur dan kenaikan penawaran akan menurunkan harga di produk tersebut
sampai titik dimana harga produksinya, harga natural. Bahkan jika keuntungan
sampai kosong pada “harga natural”, maka akan ada insentif untuk memproduksi
barang dan jasa, dan semua ongkos produksi, termasuk kompensasi untuk buruh
pemilik, juga dimasukkan dalam harga barang jual. Jika harga jatuh dibawah
keuntungan kosong, produsen akan keluar dari pasar, jika mereka berada diatas
keuntungan kosong, produsen akan masuk ke pasar. Smith percaya kalau motif
manusia seringkali egois dan tamak, kompetisi dalam pasar bebas akan bertujuan
menguntungkan masyarakat seluruhnya dengan memaksa harga tetap rendah, dimana
tetap membangun dalam insentif untuk bermacam barang dan jasa. Selain itu, dia
cemas akan pebisnis dan melawan formasi monopoli. Smith dengan keras menyerang
pembatasan antik oleh pemerintah dimana dia pikir batasan tersebut memundurkan
ekspansi industri. Faktanya, dia menyerang hampir semua bentuk intervensi
pemerintah dalam proses ekonomi, termasuk tarif, berpendapat bahwa hal tersebut
membuat inefisiensi dan harga tinggi pada jangka panjang. Teori ini kemudian
dikenal dengan “laissez-faire”, yang berarti “biarkan mereka lakukan”,
mempengaruhi legislastif pemerintah di tahun-tahun berikutnya, khususnya selama
abad ke 19. (Bagaimanapun dia tidak melawan pada pemerintahan. Smith
menganjurkan edukasi publik bagi orang dewasa miskin, sistem institusional yang
tidak non laba untuk industri swasta, judisiari, dan pasukan berdiri.) Dua dari
kutipan yang paling terkenal dan paling sering digunakan dalam The Wealth of
Nations adalah:
Inggris
It is not
from the benevolence of the butcher, the brewer, or the baker that we expect
our dinner, but from their regard to their own interest. We address ourselves,
not to their humanity but to their self-love, and never talk to them of our own
necessities but of their advantages. As every individual, therefore, endeavours
as much as he can both to employ his capital in the support of domestic
industry, and so to direct that industry that its produce may be of the greatest
value; every individual necessarily labours to render the annual value of
society as great as he can. He generally, indeed, neither intends to promote
the public interest, nor knows how much he is promoting it. By preferring the
support of domestic to that of foreign industry, he intends only his own
security; and by directing that industry in such a manner as its produce may be
of the greatest value, he intends only his own gain, and he is in this, as in
many other cases, led by an invisible hand to promote an end which was no part
of his intention. Nor is it always the worse for the society that it was no
part of it. By pursuing his own interest he frequently promotes that of society
more effectually than when he really intends to promote it. I have never known
much good done by those who affected to trade for the public good. It is an
affectation, indeed, not very common among merchants, and very few words need
be employed in dissuading them from it.
Indonesia
Bukanlah
kebaikan dari tukang daging, tukang bir, atau tukang roti yang kita harapkan
pada makan malam kita, tetapi kepedulian mereka pada kepentingan mereka
sendiri. Kita mengenalkan diri kita, tidak pada kemanusiaan mereka tetapi pada
kecintaan mereka pada diri sendiri, dan tidak pernah bicara pada mereka atas
keperluan kita tetapi untuk keuntungan mereka. Sebagaimana setiap individu,
maka, mengusahakan sebanyak apa yang ia bisa sehingga ia bisa menggunakan modal
miliknya dalam mendukung insutri dalam negeri, dan juga untuk mengarahkan
industri yang produksinya mungkin merupakan nilai terbesar, setiap individu
buruh yang diperlukan untuk memasang nilai yang tepat dari masyarakat sebaik
yang ia bisa. Dia secara umum tidak mempromosikannya untuk kepentingan publik,
tidak juga tau sebanyak apa dia mempromosikannya. Dengan memprefrensikan
dukungan dari dalam negeri ke industri asing, dia bertujuan hanya untuk
keamanan dirinya sendiri, dan dengan mengarahkan industri tersebut dalam sikap
dimana produksinya merupakan nilai terbesarnya, dia hanya memikirkan keuntungan
dirinya sendiri, dan dia dalam hal ini, seperti kasus lainnya, dipandu oleh
tangan-tangan tak terlihat untuk menghasilkan sebuah akhir dimana akhir
tersebut bukan bagian dari tujuannya. Tidak juga selalu merupakan yang lebih
buruk bagi masyarakat yang mana hal tersebut bukan merupakan bagian darinya.
Dengan mengejar keuntungan dirinya sendiri secara berkala dia secara teratur
menghasilkan apa yang berakibat bagi masyarakat lebih dari yang ia perkirakan
akan hasilnya. Saya tidak pernah bertemu banyak kebaikan yang terjadi dengan
siapapun yang berdagang dalam barang publik. Ini merupakan emosi yang kuat,
sebenarnya, tidak begitu umum diantara para pedagang, dan sangat sedikit
kata-kata yang bisa digunakan untuk meyakinkan tidak melakukan hal tersebut
pada mereka. Kutipan favorit lain, yang biasanya digunakan oleh ekonom, juga
dari The Wealth of Nations adalah:
Inggris
People of the
same trade seldom meet together, even for merriment and diversion, but the
conversation ends in a conspiracy against the public, or in some contrivance to
raise prices. It is impossible indeed to prevent such meetings, by any law
which either could be executed, or would be consistent with liberty and
justice. But though the law cannot hinder people of the same trade from
sometimes assembling together, it ought to do nothing to facilitate such
assemblies; much less to render them necessary.
Indonesia
Orang-orang
dari perdagangan yang sama kadang-kadang bertemu bersama, bahkan untuk
bersenang-senang dan perpisahan, tetapi percakapannya akan berakhir dengan
konspirasi melawan publik, atau dalam hal tertentu untuk menaikkan harga.
Mustahil sebenarnya untuk mencegah pertemuan seperti ini, dengan hukum manapun
yang akan ditimpakan, atau akan konsisten dengan kebebasan dan keadilan. Tetapi
dengan hukum tidak bisa menghindarkan masyarakat dari perdagangan yang sama
untuk kadang-kadang bertemu bersama,itu seharusnya tidak berakibat apapun untuk
memfasilitasi pertemuan seperti itu, lebih kurang untung membuat mereka
dibutuhkan. Kutipan yang kritis tapi jarang digunakan dalam The Wealth of
Nations adalah:
Inggris The
subjects of every state ought to contribute towards the support of the
government, as nearly as possible, in proportion to their respective abilities;
that is, in proportion to the revenue which they respectively enjoy under the
protection of the state. The expense of government to the individuals of a
great nation is like the expense of management to the joint tenants of a great
estate, who are all obliged to contribute in proportion to their respective
interests in the estate. In the observation or neglect of this maxim consists
what is called the equality or inequality of taxation. Indonesia Subyek dari
tiap negara harus memberi kontribusi melalui dukungan ke pemerintah, sedekat
mungkin, dalam proporsi ke kemampuan mereka, yaitu, proporsi ke pendapatan
dimana mereka menikmati hal tersebut dibawah perlindungan negara tersebut.
Pengeluaran dari pemerintah ke perorangan dari negara besar seperti pengeluaran
dari manajemen ke tenant besar dari sebuah kediaman besar, diamana semuanya
diwajibkan untuk menyumbang dalam proporsi dari kepentingan mereka dalam negara
tersebut. Dalam pengamatan atau penolakan dari pernyataan tersebut mengandung
apa yang disebut sebagai kesetaraan dalam perpajakan. Herbert Stein, dalam
artikel yang sering dikutip, “Adam Smith tidak memakai dasi Adam Smith,”
menulis kalau masyarakat yang memakai dasi Adam Smith melakukannya “untuk
membuat pernyataan dari kesungguhan mereka ke ide atas pasar bebas dan
pemerintahan yang terbatas. Apa yang keluar di WofN, bagaimanapun, merupakan
santo panutan mereka yang tidak murni atau mendoktrin idenya. Dia memandang
intervensi pemerintah dalam pasar dengan sikap skeptis yang tinggi. Dia peduli
dengan eksposisinya dari kebaikan pasar bebas dimana kontribusi utamanya kepada
kebijakan, dan tujuan untuk analisaekonominya dikembangkan.” Belum juga dia
bersiap-siap atau mengajukan kualifikasi ke kebijakan tersebut dalam kasus
tertentu dimana dia menilai bahwa efek jaring mereka akan menguntungkan dan
tidak akan merusak apa yang pada dasarnya berkarakter bebas dalam sistem,”
tulis Stein. “Dia tidak memakai dasi leher Adam Smith.” Dalam bacaan Stein, The
Wealth of Nations bisa memberikan penjelasan masuk akal pada Administrasi
Pangan dan Obat-obatan, Komisi Keamanan Produk Konsumen, kelebihan dari kewenangan
kesehatan pekerja, enviromentalism, dan “pajak diskriminasi untuk mengurangi
kebiasaan tidak penting dan bermewah-mewah.”[7]
0 komentar:
Posting Komentar